SKENARIO
OFI MENANTANG SANG WAKTU
Nama saya adalah Nur Rofiqoh,saya biasanya
akrab dipanggil dengan sebutan Ofi tapi ada juga yang manggil dengan sebutan
Opi. Arti dari nama saya yaitu “Nur”yang berarti “cahaya” sedangkan “Rofiqoh”
yang berarti “teman yang baik”.saya bersyukur mendapatkan nama tersebut karena
nama adalah sebuah do’a,semoga arti dari nama tersebut selalu melekat dengan
saya,amin. Petualangan pertama saya didunia bermula disuatu malam yang sunyi
(saya juga lupa sih saya lahir siang apa malam he J)
yang jelas saya lahir dikabupaten lamongan pada hari kamis,tanggal 23 februari tahun 1995. Saya adalah anak dari sepasang
makhluk yang penuh cinta kasih,anak kedua dari dua bersaudara, Lailatul Anisah
yaitu ibu saya,beliau yang selalu memberikan nasehat-nasehat yang selalu
membuat saya bangkit dari keterpurukan dan selalu mengingatkan bahwa kita dunia
yang terpenting adalah akhirat dan akhirat.”my mother is the best pkok’e”.Edi
suwarno yaitu bapak saya,beliau adalah seseorang yang menjadi pundak keluarga
kami yang selalu mengajarkan arti sebuah kesederhanaan.Ahmad Khoirur Roziqin
yaitu kakak saya, dia selalu mengajarkan saya kemandirian,berprinsip yang
kuat,dan mengajarkan bagaimana menjadi seorang yang pantang menyerah dan selalu
berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Masa kecil saya sih biasa
saja kayak anak kecil lain, yang cuma taunya seneng-seneng doang nggak mikirin
tugas,uang dll.jadi pengen balik lagi dech jadi bocah,enak nggak mikirin
apa-apa,yang mereka tau cuma main-main doang he J.
Sekitar tahun 1999 saya mulai masuk
ke dalam dunia pendidikan formal ketika berumur 5 tahun. Waktu itu saya di
masukan ke sebuah Taman Kanak-kanak (TK) tepatnya TK ihya ul’ulum,dulu waktu
kecil saya masih tinggal bersama nenek dilamongan karena orang tua merantau
dikota semarang. Dua tahun saya jalani hari-hari bersama teman saya di TK
tersebut. Dan setelah itu,sekitar tahun 2001 jenjang pendidikan saya lanjutkan
pada sebuah Madrasah Ibtidaiyah ihya ul’ulum juga,tetapi saat kelas 3 orang tua
saya memindahkan saya kesekolah lain yaitu MI Muhammadiyah Sambongsari Weleri
Kendal mengikuti pekerjaan orang tua
yaitu sebagai pedagang yang merantau dikabupaten kendal yang sekarang menjadi
tempat tinggal keluarga saya dan sudah menetap disana. Dulu kami berempat
tinggal di sebuah rumah kontrakan yang tidak begitu luas,rumah tersebut tidak
begitu bagus, akan tetapi banyak kenangan yang terjadi dalam rumah tersebut.
Dan sekarang alhamdulillah rumah yang tadinya status kontrakan menjadi status
milik kami. Setelah melalui masa-masa sulit akhirnya orang tuaku dapat
membangun rumah yang sekarang menjadi tempat istana buat keluarga kami. Sekilas
cerita, pada saat MI yang masih polos dan yang hanya dipikirkan cuma jajan dan
main aja sampai-sampai nilai jeblok semua,kalo kepikiran sampai sekarang sumpah
goblok banget sih nih anak,maklum soalnya tiap malam orang tua sibuk kerja jadi
nggak ada yang merhatiin,kalaupun nonton tv sampai larut malem banget juga
nggak ada yang marahin,jadinya sesuka hati dech,tetapi dengan seiring
berjalannya waktu umur juga udah tambah gede waktu kelas 6 ujian mulai mendekat
saya tobat untuk serius belajar, yang tadinya dirumah selalu nonstop didepan tv
menjadi nonstop didepan buku-buku kelas 1 sampai kelas 6,dan pada akhirnya saya
mendapat peringkat 2.
Sekitar tahun 2007, saya masuk ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan Mts NU 04 muallimin weleri kendal lah
yang menjadi pilihan saya dan kedua orang tua saya pada waktu itu,tempat
sekolah yang tidak begitu jauh dari rumah. Orang tua saya selalu memilihkan
sekolah yang islami bagi anaknya agar anaknya kelak menjadi seorang anak yang
paham atau mengerti dengan agama. Pada tingkat pendidikan ini lah saya mulai
mengenal dunia keorganisasian. Ada beberapa pilihan badan organisasi yang
ditawarkan di Mts pada waktu itu, akhirnya saya memilih Organisasi Kepanduan
(Pramuka). Banyak sekali pengalaman yang saya dapat ketika masuk dalam organisasi
ini. Dimulai dari pembagian kerja, belajar menjadi pemimpin, belajar bertahan
hidup di luar rumah (dengan ikut kemah), dilatih keberanian, dan masih banyak
lagi. Selain mengikuti pramuka saya juga mengikuti ekstrakulikuler yaitu PSHT,disana
saya diajarkan jurus-jurus yang sama sekali saya belom pernah melakukannya, ya
iyalah ikut silat aja baru pertama kali. Tetapi saya berhenti sampai sabuk pink
saja karena sifat malas saya yang tiba-tiba menyerang,(jurus kalee,,,he J) tidak hanya
pada waktu MI saya mendapat pengalaman yang tidak mungkin dilupakan, pada waktu
Mts juga saya mendapatkannya. Sekilas cerita ya,,pada masa-masa Mts yang
bandelnya minta ampun banget,kelas 1 sampai 2 yang disekolah bukannya belajar
malah main terus,sampai suatu hari, ketika orang tua mengambil raport guru
lapor kepada orang tua,sesampai dirumah saya dimarahin habis-habisan,tetapi
seperti biasa kalo udah sampai kelas tua tobat lagi,kalo dipikir-pikir tobat
saya diibaratkan seperti tobat sambel,pedesss..setelah kejadian itu kapok
banget pokok’nya,langsung dech kelas 3 duduk paling depan,nggak cuma paling
depan tapi didepan bangku guru pula,jadi nggak bisa bergerak,ampun dech,,
Setelah menyelesaikan pendidikan di
tingkat Mts sekitar tahun 2010, saya pun mulai masuk jenjang pendidikan tingkat
MA. Saya masuk MA Manahijul Huda ngagel Dukuhseti Pati. Disana saya tidak hanya
sekolah tetapi juga mondok di Pondok Pesantren Nasyi’atul Banat,pondok yang
tidak begitu luas tetapi nyaman untuk menimba ilmu disana,banyak sekali yang bisa
saya dapatkan dari sana,yang tadinya nggak bisa baca kitab kuning menjadi
bisa,yang tadinya baca al-qur’an biasa-biasa saja sekarang alhamdulillah jadi
lancar. Berkat mondok disana saya menjadi lebih baik. Dipondok juga banyak organisasi
yang saya dapatkan,seperti jadi bendahara yang selalu sibuk ngitung duit yang
bukan milik sendiri, itu rasanya males
banget,tapi mau gimana lagi,itu adalah tugas saya dan dari sana pula
saya belajar arti tanggung jawab dan sebuah amanat yang selalu saya jaga.selain
bendahara saya juga pernah menjadi keamanan pondok.pengalaman yang menarik
waktu menjadi keamanan dipondok yaitu menyita hp santri yang sudah melanggar
peraturan,menurut saya itu adalah pekerjaan yang sangat happy bagi saya.lucu
aja lihat muka-muka santri yang ketakutan karena tidak bisa smsan atau telponan
sama pacarnya,mungkin dalam hati mereka, semoga aja siOfi cepat keluar,hehe J
dalam hati gue rasain lu.. Banyak santri yang tidak mematuhi peraturan selain
membawa hp,ada juga santri yang tidak ikut berjama’ah,tidak mengaji,pulang
rumah tanpa ijin dan masih banyak lagi ,semua itu menjadi tanggung jawab saya
sebagai keamanan. Dari semua peraturan yang dilanggar ada yang namanya
ta’dziran,bagi orang awam mungkin ada yang tidak tau apa itu ta’dziran.
Ta’dziran yaitu hukuman bagi santri yang melanggar peraturan,biasanya
ta’dzirannya ada yang membersihkan kamar mandi,ada yang tidak boleh pulang
rumah selama berbulan-bulan,dan masih banyak lagi. Pengalaman berorganisasi
yang saya dapatkan waktu duduk di bangku Mts saya terapkan di lingkungan MA.
Tetapi tidak begitu aktif,bidang keorganisasian yang saya ambil pada saat itu hanya
Organisasi kepanduan (pramuka) saja, Pada saat penjurusan, tepatnya waktu saya
duduk di kelas 2 MA. Saya masuk jurusan IPA. Sebetulnya bukan tidak mau masuk
jurusan IPS, padahal nilai mata pelajaran kimia dan biologi saya nggak begitu bagus
tetapi karena kesukaan saya mengenai tantangan akhirnya saya masuk jurusan IPA
yang menurut saya sangat menarik untuk dipelajari.
Saya menuntaskan pendidikan MA pada
tahun 2013. Setelah itu saya langsung melanjutkan ke bangku kuliah. Dan setelah
dipertimbangkan, saya memilih yang dekat-dekat saja yaitu IAIN Walisongo
Semarang sebagai pilihan. Dengan mengambil jurusan Tadris Kimia. Mengapa saya
memilih kimia? karena menurut saya kimia adalah pelajaran yang menarik bagi
saya karena disana saya dapat mempelajari apa itu bahan-bahan kimia dan
sejanisnya tidak itu saja banyak yang saya dapatkan yang tidak bisa saya
peroleh dibanding dengan pelajaran yang lain bukan berarti saya menyepelehkan
yang lain tetapi saya hanya mengambil positifnya saja,karena pelajaran kimia
juga jarang kita temui dalam kehidupan sehari-hari,makanya saya mencoba
pengalaman saya pada jurusan kimia ini. Sama halnya ketika saya masih duduk di
bangku MA, ketika kuliah saya jarang ikut kegiatan keorganisasian. Dari tingkat
satu sampai dua, kehidupan perkuliahan saya biasa-biasa saja. Bisa dibilang
saya ini adalah mahasiswa yang menganut azas “kupu-kupu” (kuliah pulang – kuliah
pulang). Pada saat semester satu saya pernah mengikuti ukm PSHT,ceritanya sih
pengen melanjutkan pada waktu Mts yang berhenti sampai sabuk pink saja,tetapi
belom dapet seragam aja udah berhenti duluan karena latihan yang terkadang
selalu larut malam,itu sebabnya saya tidak melanjutkan ukm tersebut. Disisi
lain disini saya hanya ikut berpartisipasi dalam organisasi Himpunan Mahasiswa
Kimia (Himmaki) saja.
KELEBIHAN/POTENSI
PADA DIRIKU
Saya seorang yang ceria dan suka
tersenyum kepada orang-orang. Bagi saya ramah pada orang lain akan menciptakan
aura serta pandangan positif dari orang lain. Sikap ramah juga akan membantu
saya dalam mengembangkan kelebihan saya yang lain. Saya adalah seseorang dengan
semangat dan penuh kerja keras (insya allah he J ). Saya adalah
seorang wanita yang kuat,pantang menyerah, serta berani mengakui kehebatan
orang lain,menilai keadaan sendiri dan mau merubahnya menjadi lebih positif, tidak
berfikir negatif tentang diri sendiri.saya juga seseorang yang mempunyai ambisi
yang kuat. Saya selalu ingin menjadi yang terbaik. Saya ingin segala hal yang
akan dilakukan menjadi sempurna, sehingga untuk menggapainya saya tidak segan
untuk berjuang.. Bukan berarti baik-baikin diri sendiri tetapi kesuksesan
seseorang biasanya ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya dalam memotivasi
dirinya sendiri. Jadi semua kelebihan itu adalah termasuk motivasi penting buat
diri saya.
CITA-CITA
DAN USAHA UNTUK MENGEJARNYA
Tentunya sebuah masa depan gemilang
dan hidup dengan cita-cita yang saya impikan, walaupun jurusan saya seorang
guru,tapi tidak menutup kemungkinan untuk mengejar cita-cita saya yaitu sebagai
pengusaha sukses. Dengan usaha yang dapat mendukung yang pertama dapat dipengaruhi
dari sikap dan karakter, jika selama ini saya biasa melakukan hal-hal buruk dan
jarang memperhatikan sikap serta tutur kata, kesopanan dan etika dengan orang
lain, bisa jadi saya akan berada di urutan terbawah untuk meraih cita-cita dan
impian, saya harus open mind dengan setiap perilaku dan tindakan, jangan sampai
apa yang saya lakukan berakibat pada seseorang dan seseorang tersebut menaruh
respect terhadap saya, syukur-syukur jika respect tersebut adalah positif
namun, jika respectnya negatif ? boleh jadi saya akan mengalami hal buruk, oleh
sebab itu penting untuk memperhatikan tindakan selama ini, instrospeksi diri
dan menjaga sikap. Yang kedua passion menjadi penentu utama cita-cita yang
nantinya akan saya wujudkan, mengapa harus dengan passion ? karena dengan
passion sebagian besar pekerjaan kita akan dilakukan dengan baik tanpa kendala,
hal ini disebabkan karena kita ber'gairah' mengerjakan tugas yang dibebankan
kepada kita dan ini sangat mempengaruhi pekerjaan/profesi/cita-cita kita, akan
sangat mudah mengerjakan suatu tugas yang sesuai dengan gairah kita ketimbang
mengerjakan tugas baru yang dalam mengerjakannya kita tidak memiliki gairah
sedikitpun. usaha yang lain yaitu seperti tidak menunda waktu karena hidup
penuh dengan kompetisi. Harus berani berubah dan berkembang, perubahan perlu
didukung oleh semangat juang dan kerendahan hati. Selain itu harus menjadi pemain,
bukan penonton. Tidak hanya menjadi penonton keberhasilan orang lain tetapi
harus menjadi pemain apa (cita-cita) dan bermain di bidang apa (profesi atau
pekerjaan). Untuk itu, berusaha dengan daya juang yang tangguh, bermain dengan
adil dan menjauhi kecurangan. Setiap tujuan baik harus ditempuh dengan cara
yang baik pula. Tidak memandang ke depan dengan keputusan yang besar dan
berlebihan, sehingga lupa pada hal-hal kecil dan sepele. Hidup selalu dibangun
dengan hal-hal kecil, pengalaman-pengalaman sehari-hari, tugas-tugas rutin.
Semua hal di masa depan (cita-cita dan harapan) akan berhasil jika tidak
melupakan hal-hal yang kecil. Hal-hal seperti tata krama dalam pergaulan, tegur
sapa, tolong-menolong, perhatian, etika pergaulan, melaksanakan tugas-tugas
rutin di rumah, atau hal-hal kecil lainnya. Tetapi, sebenarnya semua hal-hal
kecil inilah yang membangun masa depan. Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa
barang siapa benar dalam perkara-perkara kecil, ia juga akan benar dalam
perkara-perkara besar.
PEMAHAMAN ISLAM SETELAH KULIAH PSI
Pemahaman Awal Perkuliahan saya
tentang PSI adalah sebuah wacana ke Islaman yang lebih menitik tekankan
persoalan Aqidah dan aliran-aliran dalam Islam serta pemikirannya, namun
setelah mengikuti mata kuliah ini ternyata banyak hal yang dapat saya pelajari
dan pemahaman dalam mata kuliah PSI ini, bahwa Islam tidak hanya dipelajari
secara tekstual saja tetapi juga dapat dipelajari secara kontekstual. Islam
mempunyai sifat yang selalu melekat di dalamnya yaitu berserah diri dan wujud
perdamaian. Tidak ada kedamaian hakiki kecuali dalam Islam. Perdamaian yang
tidak berangkat dari ajaran Islam adalah semu. Karena ketika manusia tidak
mengikuti ajaran Islam berarti dia tidak menikmati kedamaian, di dunia dan di
akhirat.
ILMU
YANG SAYA DAPATKAN
DAN HARAPAN TENTANG
KULIAH PSI
Yang saya dapatkan selama
mengikuti kuliah PSI adalah saya lebih paham bagaimana membentuk manusia yang bertakwa,
yaitu manusia yang patuh dan takwa kepada Allah dalam menjalankan ibadah dengan
menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlakul karimah, Menjadi para agamawan yang berilmu,bukan
para ilmuwan dalam bidang agama, artinya pelaksanaan agama di kalangan calon
para intelektual yang ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku mahasiswa ke
arah kesempurnaan akhlak. Serta materi yang disajikan relavan dengan
perkembangan pemikiran dunia. Harapan saya dari kuliah PSI adalah semoga ilmu
yang saya dapatkan bisa bermanfaat dan dapat mengamalkannya. Menumbuhsuburkan
dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin serta cinta
terhadap agama dalam berbagai kehidupan peserta didik yang nantinya diharapkan
menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah, taat pada perintah Allah dan
Rasul-Nya.